Aku
menyukainya bahkan hanya dari caranya berjalan
Mungkin
hanya aku yang menyukai dengan alasan sekonyol itu.
Karena
itu..
Pertanyaan
retoris “apa sih yang kamu suka dari dia?” sudah menjadi kalimat yang tidak
asing buatku.
Mereka
tidak akan mengerti.
Hanya aku
yang bisa menilainya dari sudut pandang itu.
Karena
itu…
Hanya
aku yang bisa mengerti kenapa aku menyukainya.
Aku
jatuh cinta (lagi)
Masih
jatuh cinta tiba-tiba seperti kemarin.
Masih
jatuh cinta yang berawal dari candaan seperti kemarin.
Masih jatuh
cinta sendirian seperti kemarin.
Masih
perasaan yang sama, namun dengan orang yang berbeda.
Orang
yang mungkin tidak sehebat, sekeren atau seluar biasa orang lain diluar sana
Tapi
Dia yg mungkin biasa saja itu, aku menyukainya dengan amat sangat.
Kau
tahu?..
Pernyataan
idealis “aku suka dengan pasangan yang seperti ini, aku luluh pada seseorang
yang seperti itu” pada akhirnya hanya akan menjadi teori jika kau telah
di-realistiskan oleh sebuah perasaan bernama “cinta”. Percayalah.
Seperti
aku yang selalu saja dibuat jatuh hati sejatuh jatuhnya pada seseorang yang
berbeda dari apa yang sering aku bayangkan.
Atau
sederhananya sebut saja “kriteria”
Ah,
bukankah aku juga tidak cukup cantik untuk memiliki kriteria?
Bukankah
memiliki standar kriteria berarti kita bisa memilih?
Bagaimana
denganku? Dia bisa mengeja namaku dengan benar saja itu sudah lebih dari cukup.
Teruntuk
kau seseorang yang berhasil membuatku kembali merasakan getar yang dulu sempat
hilang.
Teruntuk
kau seseorang yang dengan sukses membuatku tiba-tiba saja tertawa ditengah
lamunan.
Aku
sudah akrab dengan situasi seperti ini..
“menyukai
sebatas punggungnya saja”
Tidak
usah khawatir , aku tidak akan berharap balasan apa-apa.
Yang kuminta , cukup untuk tidak merasa
terganggu dengan perasaan sepihakku ini.
Terimakasih
J.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar