Bye
bye….2014. Thanks for awesome moment……
Wah
keren… tahun ini benar-benar keren, Real Madrid La Decimaa, men…ehhheee.
Banyak
yg berubah tahun ini, dan banyak hal-hal baru yg begitu menyenangkan.
Tahun
ini, saya yang begitu benci dengan sayur, akhirnya gak bisa makan kalau gak ada
sayur, saya yang dulu lebih baik makan Mie daripada harus makan ikan, sekarang
bahkan punya menu masakan ikan favorite, dan saya yang katanya gak suka makan
buah, menjadi orang yang sangat antusias jika salah satu pesanan kita setiap ke
pizza hut adalah salad buah, saya bisa meloloskannya ke perut dalam waktu
sekedip mata. Eehehheee
Perubahan
yang baik menurut saya. Tahun ini juga, apakah karena keadaan, bantuan
lingkungan, atau memang kesadaran diri, penyakit gampang emosi saya sudah cukup
terkendali, good news.
Ada
lagi yang lebih fenomenal. Indonesia punya Presiden baru, yuhuuu……menurut saya
ini salah satu alasan mengapa 2014 begitu memesona,Presiden yg bener-bener
pilihan rakyat, Bapak Ir. Joko Widodo a.k.a JOKOWI. Ini adalah pertama kalinya
dalam hidup saya ikut nyoblos, dan sangat antusias terhadap pemilu, menurut
saya Pak. Jokowi ini adalah yg cukup lumayan dibanding pemimpin-pemimpin yang
lain. You know, gak ada satupun politisi yg bersih atau benar-benar sempurna
dimata rakyat. Tapi, pak Jokowi ini InshaAllah agak mendingan dibanding yg
lain. Dengan terpilihnya pak. Jokowi dan sederet menterinya ini saya percaya
bahwa “Change really happening”. Amin……
Dan….saya,
Anak perempuan 22 Tahun yg dulunya lebih terpesona dengan Bapak-Bapak paruhbaya
Hollywood sekarang adalah k-pop lovers. Tapi, tenang. Standar saya tentang
laki-laki tulen pada seharusnya belum bergeser kok. Selebriti k-pop yg berhasil
membuat saya menjadi hamba dunia enterteinment korea dan membuat pendapat
miring saya terhadap aktor korea ini tiba-tiba berubah adalah seorang vokalis
band pop-rock CNBLUE. Jung Yong Hwa, seorang vokalis band, second gitaris,
rapper, aktor, pencipta lagu, bintang iklan, dan model inilah yg membuat
selebritis lainnya terlihat buram. Ahahahahaa
Entah,
saat pertama kali melihat YongHwa jadi pemeran Lee Shin di drama Heartsring
saya tidak menyangka dia akan menjadi seberarti ini dalam hidup saya. Ah, saya
benar-benar menyukainya. Karena itu video performance nya dengan band nya yg
saya koleksi adalah salah satu penawar badmood yg sangat ampuh.
Dengan
banyaknya perubahan dan hal-hal baru buat saya di 2014, ada yg masih tak lekang
oleh waktu, yaitu Cristiano Ronaldo dan Robert downey jr. dua figure yg
terkenal dengan ke-dermawanan dan sifat songongnya ini belum tergantikan, dan
tidak akan tergantikan. Saya adalah fans garis kerasnya.
And
the last……jengg…..jengggg…jengggg
Sarjana…..akhirnya
saya Sarjanaaaa
Namun
entah kenapa bagi saya kata diatas berarti ozymoron sih. Sarjana berarti jatuh
bangun saya di fakultas yg membuat 4 tahun dalam hidup saya menjadi sedikit
menyebalkan ini akhirnya terlalui juga. Dan…. Diwaktu yang bersamaan predikitat
Sarjana itupun membuat saya berpartisipasi menambah populasi pengangguran di
Indonesia.
Tapi,
setidaknya saya sudah menyelesaikan tugas saya sebagai seorang anak. Tugas?
Iyya, saya menyebut hal yg seharusnya menjadi cita-cita buat sebagian orang ini
sebagai tugas. Kenapa? Karena saya sama sekali tidak berminat di bidang ini,
karena itu menyelesaikannya selama 4 tahun dengan tidak menjadi sesepuh kampus
adalah sebuah prestasi yg cukup membanggakan menurut saya. Bahkan setelah saya
Sarjana tidak pernah sekalipun saya berkhayal menjadi sukses di bidang ini,
bidang yang akhirnya membuat saya menderita stress internal, stress yang
ternyata mempengaruhi sebuah hormon dalam tubuh saya dan berakhir dengan siklus
datang bulang yg acakadut, dan mungkin akan berakhir lebih buruk lagi. Terlepas
dari semua itu saya masih dengan mimpi 4 tahun lalu, mimpi yang hanya jalan
ditempat, mimpi yang mungkin tidak pernah terwujud, mimpi yang menjadi alasan
kenapa blog ini tercipta.
Betul, saya ingin sekali menjadi penulis.
Satu-satunya alasan kenapa saya punya motivasi menyelesaikan kuliah secepat
yang saya bisa adalah mimpi ini, dalam benak saya dengan menyelesaikan S1,
kemudian melanjutkannya di jenjang pendidikan selanjutnya yg kebanyakan
teman-teman saya lanjutkan di pulau jawa adalah suatu titik terang bagi mimpi
saya, semakin dekat dengan penerbit dan sekolah menulis membuat saya yakin
mimpi ini akan segera terwujud. Namun, sepertinya saya harus kecewa untuk
kesekian kalinya, perencanaan yg begitu rapi sbelumnya akhirnya runtuh setelah
saya secara tiba-tiba gagal mengantongi
izin untuk melanjutkan pendidikan di sana. Tiba-tiba saja birokrasi
berbelit-belit dari orang tua menjadi sangat menyebalkan. Dan akhirnya sekarang
saya hanya berakhir dengan menunggu nasib pengumuman dari sebuah universitas
negeri ternama di kota ini yang sepertinya menjadwalkan pengumuman sesuka
hatinya, padahal kita tau bahwa nepotisme berlarut-larut lah yang membuat
jadwal itu terkatung-katung. Ah, saya memang se-sarkas itu terhadap sesuatu yg
tidak membuat saya menghamba padanya.
Satu-satunya
hal yang bisa saya pelajari dari hal ini, janganlah menekuni suatu bidang
karena dorongan orang tua, restu orang tua memang restu Allah, tapi percayalah,
Allah akan lebih merestuimu jika kau melakukan sesuatu karena menyukainya,
bukan karena paksaan. So, follow your passion, guys and happy new year.