RESENSI NOVEL : PERAHU KERTAS
Judul Buku : Perahu Kertas
Penulis : Dewi “Dee” Lestari
Tanggal Terbit : Agustus - 2009
Penerbit : Bentang Pustaka
Tebal : 444 hal
siapa sangka novel remaja yg sangat identik dengan intrik percintaan remaja ini hasil coretan seorang seniman pena bernama Dewi "Dee" Lestari, saya pribadi sih kenal Mbak Dewi estari itu penyanyi, gak kenal juga mukanya yg mana. Hahhaaaa. Penulis bernama pena "Dee" inii benar-benar brhasi mnbuat pembaca ikut merasakn tokoh -tokoh yg ada dlma nove ini sesuai dengan penggambarannya.
yah "Perahu Kertas"
Kalau saya tarik garis lurus dari Novel ini, temanya sekitar CINTA, Persahabatan, Keluarga, juga tentang kegigihan dalam meraih Mimpi. Sentral cerita ini ada pada tokoh KUGY dan KEENAN.
KUGY,
perempuan unik (yang pada kenyataannya “Aneh”,hehe…), dandanan juga
tingkahnya sama-sama selebor! Bayangkan saja, dia bisa tampil dimuka
umum dengan rambut acak2-acakann, celana batik, kaos kepanitiaan bekas
Abang-nya, plus jaket jeans. Bercita-cita jadi penulis dongeng
anak-anak, untuk itu dia kuliah ngambil S1 jurusan sastra. Hobby unik
lainnya, dia suka curhat di perahu kertas untuk kemudian perahu itu
dilayarkan di air mengalir (sekalipun itu selokan). Kugy merasa dirinya
sebagai agen Neptunus benar2 mahluk aneh, hihi…
Keenan
lain lagi. Digambarkan sebagai cowo’ Cool (Ehm..dan saya pun tertarik
padanya! Sayang hanya tokoh khayalan. Hahaaa…) hobby melukis dan
bercita-cita menjadi pelukis, namun tidak disetujui oleh keluarganya.
Sama-sama berbintang Aquarius, bisa menjadikan Keenan dan Kugy nyambung,
karena sama2 “agen Neptunus”
Cerita
diawali dengan setting Belanda, rencana kepulangan Keenan ke Indonesia
setelah beberapa lama tinggal di Belanda bersama Nenek-nya. Keenan akan
melanjutkan kuliah di Bandung, meninggalkan mimpinya di Belanda menjadi
seniman lukis. Ayahnya menghendaki dia kuliah, dan tak ngin Keenan
berlama-lama di Belanda karena takut anaknya berubah haluan menjadi
seniman. Disini setting dibuat sedih, karena Keenan harus meninggalkan
Nenek-nya yang hidup sendirian. Begitupun Nenek-nya, berat melepaskan
Keenan cucu tersayang, namun HARUS.
Disaat
yang sama, Kugy pun sedang mempersiapkan dirinya untuk melanjutkan
kuliah di Bandung. Disana dia satu kost dengan sahabat lamanya dari
sejak kecil yaitu Noni. Noni punya pacar Eko, naah..si Eko ini ternyata
sepupuan sama Keenan. Cukup bisa ditebak, diawali pertemuan jemput
menjemput di stasiun kereta yang lumayan cukup menggelikan (Dan disini
pula Kugy dan Keenan memulai saling ketertarikannya). Semenjak itu,
mereka ber-4 semakin kompak, setidaknya mereka seminggu sekali bertemu
karena punya ritual nonton midnight di malam minggu. Lengkap dengan
segala bumbu-bumbu persahabatan, seneag, sedih, lucu juga ada. Terutama
berkaitan dengan masalah transportasi, si “Fuad” mobilnya Eko yang
sering ngadat
Sebetulnya, Kugy sudah punya pacar tapi di Jakarta. Namanya Joshua,
tapi biasa dipanggil Ojosh (Hehe..nama keren kok diubah ya!). Namun
Ojosh juga tidak sering-sering ke Bandung, oleh sebab itu Kugy masih
sering gaul bareng sahabat-sahabatnyanya ini di malam minggu.
Keenan
dan Kugy sebetulnya punya cinta yang masing-masig dipendam. Karena Kugy
sudah punya pacar, tentunya. Semua berubah menjadi kacau ketika ada
Wanda dalam kehidupan persahabatan mereka. Wanda ini sepupu Noni yang
kuliah di luar negeri, dan lagi liburan. Rencananya, Wanda ini mau
dijodohkan dengan Keenan. Keenan yang cool, dan Wanda yang glamour
akhirnya bisa nyambung juga karena mereka punya sama-sama ketertarikan
di bidang lukis. Ayah Wanda punya galeri besar di Jakarta. Perlahan…Kugy
mulai menarik diri dari kumpulan. Dan menyibukkan dirinya dengan kuliah
dan kegiatan sosialnya, menjadi pengajar di sekolah gratis untuk anak
tidak mampu dan menjadi sahabat dari Jendral pilik dan Pasukan Alit.
Menghenai
Jendral Pilik dan Pasukan Alit ini, adalah ide cemerlang dari Kugy agar
anak-anak didiknya mau belajar. Kugy menciptakan tokoh2 yang berasal
dari mereka, dan menjadikannya sebuah dongeng tentang keseharian mereka.
Hal itu membuat anak-anak tertarik, karena diri mereka dijadikan tokoh
dongeng. Akan halnya Jendral Pilik, anak yang paling nakal dan disegani
teman-temannya namun akhirnya bisa “ditaklukan” Kugy. Dirinya ingin
menjadi Jendral, dan teman2nya dijadikan Pasukan yang diberi nama
Pasukan Alit
Pada
akhirnya, Apakah Keenan dan Kugy akan bersatu? Setelah masing2
menjalani pilihan hidupanya sendiri, Kugy telah memiliki Remy, yang
menjadi Boss-nya di perusahaan tempat dia bekerja. Dan Keenan? Telah
memilih Luhde, Perempuan Bali yang juga tinggal di padepokan Pamannya.
Di Padepokan ini, Keenan menghabiskan waktunya mencoba melupakan semua
keterpurukannya setelah berpisah dengan Wanda dan meninggalkan bangku
kuliahnya di Bandung. Untuk menjadi seorang pelukis.
Pokoknya,
DIJAMIN deh…ga bakal mau berhenti baca sebelum bacaannya habis dilalap!
Penasaran aja, gimana akhir ceritanya. Meski ujungnya “kesitu”, tapi
untuk menuju “kesitu”nya itu ceritanya tidak biasa. Seru banget deh
pokoknya, banyak kejutan. Dan katanya, buku ini mau dibuat Film-nya.
Hmmmh…dan akhirnya terpilihah ADIPATI DOLKEN sbgai tokoh Keenan, Trus siMungil Maudy Ayunda sbgai tokoh Kugy, pas dah tuh sama-sama mungil cuma kurang di rambut krwilnya Kugy aja yg digambarkan mbak Dee diNovenya
Tidaksabar
nonton filmya yg katanya sekarang sudah mulai diputar diseluruh bioskop Indonesia,menunggu bagimana nanti jadinya itu Film. Saya sudah membayangkan
romantisnya cerita dimana Keenan menculik Kugy buat diajak ke Ranca
Buaya. Scene-nya di Laut! Tempat favorit saya. Pas baca tuh buku, saya
sambil membayangkan betapa indahnya tempat yg diceritakan itu. Mau
banget main ketempat yg diceritakan itu.
Dan ini yang terakhir, beberapa kutipan di buku itu yang saya sukaaaaaaaaaaaaaaaa banget! :
“Hampa harusnya berarti TIDAK APA-APA. Tidak apa-apa harusnya berarti TIDAK ADA MASALAH. Termasuk RASA SAKIT…” (Page 182)
“Kenangan
itu Cuma HANTU DISUDUT PIKIR. Selama kita cuma diam dan nggak berniat
apa-apa, selamanya dia tetap jadi HANTU. Nggak pernah akan jadi
kenyataan…” (Page 221)
“
…Hidup ini sudah diatur. Kita tinggal melangkah. Sebingung dan sesakit
apapun, semua sudah disiapkan bagi kita. Kamu tinggal merasakannya
saja.” (Page 39)
Ada
banyak pelajaran yang bisa diambil dari novel ini. Semangat,
perjuangan, impian, kejujuran, dan kerja keras adalah hal yang tak
terlewatkan. Novel ini juga bergenre popular, khas gaya tutur anak muda
perkotaan, terutama pada dialog-dialog tokohnya.
Dan Film ini layak disebut film keluarga. Mulai dri tokoh Kugy yg sangat inspiratif bagi remaja yg memiliki cita-cita spertinya, atau hobby lain yg msuk juga dalam kategori tidak lazim, Film ini juga bisa jdi pelajaran bagi orang tua untuk tdak memaksakn kehendak pada anaknya, biarlah mreka yg mnentukannya krna mrekalah yg akan menjalaninya. pelajaran bagi orang tua yg gila jabatann,pelajaran untuk setiap orang bahwa profesi sperti apapun itu tdak ada pengaruhnya bagi kesuksesan, krena qta akan sukses klo memang mnikmati dan mencintai pekerjaan itu dari HATI. bukan karena PAKSAAN pihak manapun termasuk orangtua.