Rabu, 23 Oktober 2013

Dari aku Wanita mu

teruntuk kau laki-laki ku..... 

Andai kau tahu, betapa takut nya aku
Jika alasan dari setiap debar mu bukan lagi karena ku
Andai kau tahu, betapa takut nya aku
Jika ruang di hati mu akhirnya lebih terlengkapi oleh Dia yg lain
Andai kau tahu, betapa takut nya aku
Jika perlahan-lahan terdegradasi dari zona nyaman di hati mu

Namun....

sesungguhnya, aku jauh lebih takut
Jika hangat yang ku rasa bukan lagi karena dekap mu
Sesungguhnya, aku jauh lebih takut
bila saja pemeran utama di setiap lelap ku bukan lagi nama mu
Sesungguhnya, aku jauh lebih takut
Bila saja sekelebat bayang yang senantiasa melintas dibenak ku bukan lagi rupa mu

Teruntuk kau laki-laki ku.....

Diantara desau angin, di tengah rinai hujan, di rengkuhan bias senja
selalu terselip nama mu, bayang mu, semua tentang mu
Tuan, aku merindu mu bagai jalan setapak gersang yg mendamba gerimis
Aku dan Kamu yang akhir nya melebur sempurna menjadi kita
membuat rindu ini kuhabiskan hanya untuk memikirkan mu

dua pasang mata yg sama-sama menatap langit meski berada di tempat berbeda
hanya itu yg bisa kita lakukan sebagai pertanda bahwa setidak nya kita masih berada
di kolong langit yang sama.

menatap lekat-lekat pada langit yang seakan menjadi payung kerinduan kita
selain itu, apalagi yg bisa kita lakukan saat rindu itu semakin menyesakkan Tuan?

sini, ku beritahu....

pejamkan mata dan bisikkan dari hati.
bahwa ada aku, wanita mu yang selalu setia menanti mu kembali
pejamkan mata dan bisikkan dari hati
bahwa kau, adalah laki-laki ku yang akan datang menemui ku

bukankah semakin lama kita menunggu, maka akan semakin indah pertemuan itu.

Selasa, 22 Oktober 2013

Teruntuk kau laki-laki ku

Semburat senja terbias sempurna di bola mata mu
Cahaya temaram nya menyapu rona pipi mu
Desau angin seakan membisik cemburu pada lembut nya senyum mu
Pada teduh nya wajahmu, Pada sejuk nya tatapan mu

Sekelebat bayang mu melintas merengkuhku manja
Kau, laki-laki ku yang selalu ku rindu
Bahkan ketika sedang tertidur pulas di pangkuanku
Bagiku, tidak ada hal  yang lebih menyiksa selain debar merindumu

Bila saja kamu tahu, Aku ingin bercerita
Bagaimana resah nya aku memikirkan mu
Bagaimana tersiksa nya aku merindu mu
Bagaimana inginku untuk terlelap di pelukmu

Setiap detik, menit, jam, hari tak ku lewatkan tanpa merindu mu
Ratusan bahkan ribuan kilometer jarak membuat rindu ini semakin menggebu
Kau adalah nama  yang tak pernah absen jadi penutup di setiap sujud ku
Kau yang setiap malam selalu ku ceritakan pada Tuhan ku

Tuan, aku adalah wanita mu yang  tidak akan pernah jenuh

Untuk menunggu mu kembali.