Selasa, 05 Januari 2016

Tuan, sebenarnya.....

Surakarta, 5 Januari 2016


Tuan,

Izinkan aku bertanya sesuatu dulu sebelum aku memberitahumu banyak hal.
Selama ini, setidaknya pernahkah sebentar saja kau berpikir untuk menyukaiku?.

Tuan,

Sebenarnya aku menyukai sepakbola sejak 9 tahun lalu, bukan karena “orang itu” seperti yang selama ini kuceritakan padamu.

Sebenarnya aku tidak suka main game bukan karena itu hanya buang-buang waktu, tapi karena aku tidak tahu, aku terlalu malu mengaku kalau aku tidak bisa melakukannya.

Sebenarnya aku sekali makan mie, aku bahkan selalu mencoba setiap rasa baru yang ditawarkan indomie.

Sebenarnya aku suka mendengarkan radio, aku malah senang sekali mendengar orang-orang yang curhat melalui radio lalu menertawakannya.

Tuan,

Sebenarnya aku mengatakan menyukai sepakbola karena “orang itu” untuk mengetahui apakah kau cemburu atau tidak.

Sebenarnya aku mengatakan tidak suka main game agar kau bersedia mengajariku  lalu mengajakku menghabiskan waktu bermain game bersamamu.

Sebenarnya aku mengatakan tidak suka makan mie  agar kau menawarkan diri untuk membuatnya untukku dengan menjanjikan rasanya akan enak karena kau yang membuatnya.

Sebenarnya aku mengatakan aku tidak suka mendengar radio agar kau mengatakan itu menyenangkan lalu memintaku untuk mencoba mendengarkannya bersamamu , kemudian memberitahuku perasaanmu lewat lagu yang biasanya diputar radio.

Tuan,

Sebenarnya aku tidak suka menerima titipan dalam bentuk apapun.

Sebenarnya aku sangat tidak suka direpotkan.

Tuan,

Sebenarnya kamu satu-satunya orang yang sering menitip banyak hal padaku.

Sebenarnya kamu satu-satunya orang yang sering sekali merepotkanku.

Sebenrnya kamu satu-satunya orang yang tidak pernah mendengar  kalimat “aku tidak bisa/aku tidak mau” dariku.

Tuan,

Sebenarnya aku menyukaimu.

Mungkinkah masih ada waktu untuk kita bersama, Tuan?



                                                                                                                                -Perempuan