Hei kamu, pernah kah kamu berpikir apa yg sebenarnya aku rasakan, pernahkah kamu sdikit peka terhadap perasaan inii, pernahkah terlintas dibenakmu mengenai diriku? Memikirkanku seperti yg sering kulakukan nyaris stiap detik. Hei kamu, iah kamu. Aku sayang kamu bodoh.
Awalnya hanya sekedar lelucon, iah, hanya sebuah permainan.!tapi, itu dulu, sebelum rasa yg membuatmu rutin menggerayangi mimpiku datang dan tak tau jalan pulang. Kamu seperti terjebak dalam ruang hatiku, tergembok rapat dan kuncinya menghilang. Kunci yg membuatmu tdak bisa kluar, dan itu kubiarkan bgitu sja, tdak sedikit pun inginku mencari kunci itu dan membiarkan mu pergi.
Aku suka caramu tersenyum, caramu bicara, dan caramu bersikap saat bersamaku. Melihatmu saja itu sudah mnbuatku bgitu bhagia. Iah, sehebat itulah kamu.!
Huftt, tapi sayangnya kamu tdak tau itu. Kamu tdak menghiraukan itu. Yh, kamu tdak pernah menganggapku apa-apa. Aku dihatimu tdak seistimewa kamu dihatiku. Iah, dan aku sadar itu.! Mungkin, tdak sedikitpun kamu menyempatkan sedetik waktumu untuk memikirkanku, yah. Wajar, krena aaku memang bukanlah siapa-siapa bgimu.
Tapi, taukh kamu. Ada aku disini, orang yg mungkin tdak berarti apa-apa bgimu berharap smua yg terbaik untukmu. Adakah kamu punya perasaan yg sama? Beritahu aku, jika tdak mungkin bila itu kau ungkap secara lisan, dengan isyaratpun aku mampu membacanya. Tapi, tdak sedikitpun kulihat itikad itu tergambar disikapmu.!
Aku hanya ingin tahu itu, hanya ingin tahu perasaan mu, bisakah kamu sdikit mengerti akan hal itu, dan andai itu adalah kunci yg akan membebaskanmu dri hatiku, tdak sdikitpun rasa ini akan brkurang, akn kubiarkan kamu pergi meski itu sulit.
Dan bila suatu saat nantii kamu menemukan ruang hati yg lebih nyaman stelah kubebaskan dri hatiku, tersenyum adalh alternatif terakhir yg bisa kuhaturkan. Snyum yg mungkin tdak banyak yg tau bahwa itu adalah senyuman berkonotasi beda.
Awalnya hanya sekedar lelucon, iah, hanya sebuah permainan.!tapi, itu dulu, sebelum rasa yg membuatmu rutin menggerayangi mimpiku datang dan tak tau jalan pulang. Kamu seperti terjebak dalam ruang hatiku, tergembok rapat dan kuncinya menghilang. Kunci yg membuatmu tdak bisa kluar, dan itu kubiarkan bgitu sja, tdak sedikit pun inginku mencari kunci itu dan membiarkan mu pergi.
Aku suka caramu tersenyum, caramu bicara, dan caramu bersikap saat bersamaku. Melihatmu saja itu sudah mnbuatku bgitu bhagia. Iah, sehebat itulah kamu.!
Huftt, tapi sayangnya kamu tdak tau itu. Kamu tdak menghiraukan itu. Yh, kamu tdak pernah menganggapku apa-apa. Aku dihatimu tdak seistimewa kamu dihatiku. Iah, dan aku sadar itu.! Mungkin, tdak sedikitpun kamu menyempatkan sedetik waktumu untuk memikirkanku, yah. Wajar, krena aaku memang bukanlah siapa-siapa bgimu.
Tapi, taukh kamu. Ada aku disini, orang yg mungkin tdak berarti apa-apa bgimu berharap smua yg terbaik untukmu. Adakah kamu punya perasaan yg sama? Beritahu aku, jika tdak mungkin bila itu kau ungkap secara lisan, dengan isyaratpun aku mampu membacanya. Tapi, tdak sedikitpun kulihat itikad itu tergambar disikapmu.!
Aku hanya ingin tahu itu, hanya ingin tahu perasaan mu, bisakah kamu sdikit mengerti akan hal itu, dan andai itu adalah kunci yg akan membebaskanmu dri hatiku, tdak sdikitpun rasa ini akan brkurang, akn kubiarkan kamu pergi meski itu sulit.
Dan bila suatu saat nantii kamu menemukan ruang hati yg lebih nyaman stelah kubebaskan dri hatiku, tersenyum adalh alternatif terakhir yg bisa kuhaturkan. Snyum yg mungkin tdak banyak yg tau bahwa itu adalah senyuman berkonotasi beda.